Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jaya dan Jakarta Timur mengedukasi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UKM) makanan serta minuman untuk mendapatkan sertifikasi halal. Hal ini dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan terhadap UKM.
Ketua Badan Otonom Hipmi Jaya, Ariguna Napitupulu mengatakan pelatihan dan pendampingan bertujuan memfasilitasi para pelaku UMKM untuk mendaftarkan serta mendapatkan sertifikasi halal bagi produk – produk UMKM baik makanan maupun minuman.
“Salah satu edukasi agar UMKM bersertifikasi halal dengan menggelar kegiatan Road To Hipmi Jaya Syariah Academy 2023,” ujarnya saat konferensi pers, Selasa (4/10/2022).
Ariguna menyebut pihaknya menggandeng Istiqlal Global Fund (IGF) untuk mendapatkan sertifikasi halal bagi UMKM. Adapun produk UMKM makanan dan minuman milik anggota Hipmi Jaya sudah tersertifikasi halal pada 2024.
“Pada 2024 seluruh UMKM wajib sertifikasi halal. Langkah ini pun sebagai upgrade skill bagi anggota agar produknya banyak diminati masyarakat,” ucapnya.
Di samping itu, Hipmi Jaya terus mengedukasi Hipmi Perguruan Tinggi agar mereka mampu meningkatkan kapasitas usaha ke jenjang lebih tinggi. Dia beralasan, pengusaha Hipmi Perguruan Tinggi sebagian besar bergerak sektor makanan dan minuman.
“Mayoritas memang belum berbadan hukum. Kalau sudah berbadan hukum nanti gampang untuk mendapatkan sertifikasi halal,” ucapnya.
Sementara itu Ketua Umum Hipmi Jakarta Timur, Muhammad Arif menambahkan pelatihan dan pendampingan sertifikasi halal bagi UMKM sebagai langkah perbaikan ekonomi usai pandemi Covid-19.
“Apalagi pemerintah sudah mengisyaratkan pandemi dinyatakan berakhir dalam waktu dekat,” ucapnya.
Dia melihat saat ini kondisi UMKM yang sudah mulai pulih, bahkan, Hipmi Jakarta Timur menggandeng masjid dijadikan sentra ekonomi bagi produk UMKM makanan dan minuman bersertifikat halal.
“Masjid di Jakarta bisa menjadi percontohan nantinya jika masjid menyediakan tempat sentra ekonomi,” katanya.
Direktur Pengembangan Usaha Halal dan Ekonomi Keuangan Syariah IGF BPMI, Dwi Andayani menambahkan sertifikasi halal penting dilakukan agar produk UMKM dipercaya konsumen. Pihaknya optimistis target sertifikasi halal pada 2024 akan terpenuhi bagi UMKM di Jakarta.
“Kami melakukan pendampingan kepada UMKM karena dokumen yang diurus cukup banyak,” ucapnya.