Seperti dikutip dalam prospektusnya yang dirilis di Jakarta, kemarin disebutkan, perseroan membuka harga IPO sekitar Rp100 – Rp110 setiap saham. Dengan demikian, Mitra Tirta Buwana berpotensi meraih dana sebesar Rp27 miliar–Rp29,7miliar dari penawaran perdana ini. Masa penawaran saham IPO ini berlangsung selama 2-4 Januari 2022.
Nantinya, SOUL akan dimasukkan ke dalam sektor konsumer nonsiklikal dengan subsektor food retail & distributors. Bersamaan dengan penawaran umum, SOUL juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 67,5 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 8,31% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran IPO. Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.
Setiap pemegang 4 saham baru perseroan berhak memperoleh 1 waran seri I, di mana setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama 1 tahun yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama perseroan yang bernilai nominal Rp 20 setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp100.
Pemesanan tersebut dapat dilakukan setelah 6 bulan sejak waran seri I diterbitkan sampai dengan 12 bulan berikutnya, yang berlaku mulai 5 Juli 2023 hingga 5 Juli 2024. Total dana dari waran seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp6,75 miliar. Adapun Shinhan Sekuritas Indonesia dan Wanteg Sekuritas akan bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek pada IPO SOUL.
Pada struktur pemegang saham, Ardianto Wibowo dan Dokter Putri Hertiastuti merupakan pemilik saham terbanyak dengan masing-masing sebesar 30%. Sementara itu, Sri Lestari memiliki porsi 10%, Iriyanti 10%, Djoko Sriyono sebanyak 8,75%, Nindya Ayu Oktavia Ardianti Wibowo 8,75% dan Hery Gunawan Muhamad sebanyak 2,50%.
Sebagai informasi, dana dari hasil IPO yang akan diterima oleh perseroan setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk beberapa keperluan. Pertama, dana sekitar Rp5 miliar atau 16,83% akan digunakan untuk pembangunan fasilitas pabrik baru pengolahan air mineral yang terletak di Jalan Palagan, Gondanglutung, Donoharjo, Ngaglik Sleman, dari tahap persiapan hingga penyelesaian dengan total keseluruhan luas bangunan pabrik seluas 1.200 meter persegi yang terdiri dari 2 lantai.
Masa pembangunan diperkirakan membutuhkan waktu selama 270 hari dimulai dari Januari 2023 sampai dengan September 2023. Kedua, dana sebesar Rp3,5 miliar atau 11,78% akan digunakan untuk pembelian mesin dan fasilitas produksi serta kendaraan dalam rangka distribusi produk-produk perseroan. Sementara itu, sisa dari dana IPO akan digunakan untuk modal kerja perseroan.