PMI Manufaktur Indonesia Terus Naik di Angka 53,7

- Redaktur

Tuesday, 4 October 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Peningkatan produksi dan ekspansi permintaan domestik baru mendorong naiknya Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada September 2022. PMI Manufaktur pada bulan lalu tercatat sebesar 53,7 atau naik dari 51,7 pada Agustus.

Hasil survei S&P Global menunjukkan, tingkat ekspansi sektor manufaktur Indonesia pada periode ini merupakan yang tercepat dalam delapan bulan dan solid secara keseluruhan. Di tingkat ASEAN, Indonesia juga menunjukkan perbaikan paling kuat pada kesehatan sektor manufaktur, seiring kondisi manufaktur yang membaik di seluruh wilayah regional tersebut.

PMI Manufaktur Indonesia pada September 2022 melampaui angka PMI Manufaktur Dunia (50,3), ASEAN (53,5), Malaysia (49,1), Vietnam (52,5), dan Filipina (52,9). Lebih tinggi pula dari China (48,1), Jepang (50,8), dan Korea Selatan (47,6).

“Peningkatan PMI Manufaktur Indonesia kali ini juga disebabkan karena kemampuan industri. Hal ini antara lain adanya efisiensi karena pemanfaatan teknologi, peningkatan kemampuan SDM industri, dan kemudahan akses terhadap bahan baku,” jelas Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resmi, Selasa (4/10).

BACA JUGA:  Sejumlah Asosiasi Industri Nyatakan Komitmen Bantu Indonesia Capai Target Net Zero Emission 2060

Menurutnya, PMI Manufaktur Indonesia kembali meningkat pada September 2022 menunjukkan kinerja sektor industri yang semakin membaik dan menunjukkan perkembangan stabil. “Dalam hal ini, aktivitas produksi berperan penting terhadap naiknya indeks, yang didukung oleh peningkatan permintaan, terutama dari dalam negeri,” ujar dia.

Agus menambahkan, resiliensi industri manufaktur menguat dibuktikan dengan kinerja PMI naik sampai 53,7 pada September 2022. “Terjaganya rantai pasok di sektor industri tentu mendukung peningkatan pada produktivitasnya. Upaya ini terus dipacu melalui kebijakan yang strategis guna mendongkrak daya saing industri nasional,” jelasnya.

Menperin menyebutkan, peningkatan produksi dapat dilihat pada industri elektronika, industri bahan galian non-logam, serta industri mesin dan perlengkapan YTDL. Di industri elektronika, kenaikan terutama terjadi pada produksi produk laptop untuk memenuhi permintaan realisasi belanja pemerintah dan pemerintah pusat yang mewajibkan pembelian Produk Dalam Negeri (PDN).

Selanjutnya, kenaikan produksi industri bahan galian nonlogam yang meliputi produk semen, keramik, dan kaca dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur oleh pemerintah, serta properti oleh para pengembang. “Selain itu, juga terdapat belanja pemerintah yang disalurkan kepada masyarakat dalam bentuk bantuan sosial,” jelas Menperin.

BACA JUGA:  Pabrik Foil Tembaga RI Berada di Gresik Rencananya Pekerja Lokal 95%

S&P Global melihat adanya penurunan permintaan asing pada perusahaan-perusahaan Indonesia yang disurvei. Terkait itu, Menperin berpendapat, penurunan ekspor terjadi karena negara-negara tujuan seperti China, Amerika Serikat, maupun negara-negara Eropa mengalami inflasi yang mengakibatkan tekanan terhadap ekspor beberapa produk manufaktur Indonesia. 

Meski demikian, ekspor CPO dari Indonesia sudah kembali normal setelah sebelumnya belum optimal. Meningkatnya permintaan pada September 2022 juga mendukung pertumbuhan indeks-indeks lain, seperti ketenagakerjaan dan aktivitas pembelian. Kondisi ini juga terbantu oleh menurunnya inflasi serta biaya output. 

Ekonom S&P Global Market Intelligence Laura Denman mengatakan, inflasi biaya input dan harga jual berkurang. Pengurangan masing-masing hingga di posisi terendah dalam 20 bulan dan 15 bulan.

Sumber berita ini

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Dapat Beras CSR Dari Smelting Berkutu Dan Kurang Timbangan, Ratusan Warga Roomo Protes Di Balai Desa
JIIPE Peduli: Merajut Kebahagiaan, Memperkuat Kebersamaan di Bulan Ramadan
Pabrik Foil Tembaga RI Berada di Gresik Rencananya Pekerja Lokal 95%
Semen Gresik terapkan prinsip keberlanjutan dalam pertambangan
GWM Haval SUV Berteknologi Hi4
Buka Pameran Mobil, Airlangga Sebut Banyak Uang Nganggur di Perbankan
PT. Dharma Graha Utama Optimis Mampu Hadapi Badai Resesi 2023 Dengan Inovasi
Garuda Indonesia (GIAA) Siap Terbang Tinggi pada 2023

Berita Terkait

Tuesday, 17 September 2024 - 16:28 WIB

Dapat Beras CSR Dari Smelting Berkutu Dan Kurang Timbangan, Ratusan Warga Roomo Protes Di Balai Desa

Wednesday, 3 April 2024 - 00:22 WIB

JIIPE Peduli: Merajut Kebahagiaan, Memperkuat Kebersamaan di Bulan Ramadan

Wednesday, 21 June 2023 - 01:15 WIB

Pabrik Foil Tembaga RI Berada di Gresik Rencananya Pekerja Lokal 95%

Thursday, 18 May 2023 - 20:26 WIB

Semen Gresik terapkan prinsip keberlanjutan dalam pertambangan

Wednesday, 3 May 2023 - 01:17 WIB

GWM Haval SUV Berteknologi Hi4

Berita Terbaru