Bank Indonesia gandeng pondok pesantren di NTB kendalikan inflasi

- Redaktur

Tuesday, 25 October 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bank Indonesia menggandeng sejumlah pondok pesantren di Nusa Tenggara Barat untuk membantu mengendalikan inflasi dengan memanfaatkan lahannya untuk budi daya tanaman cabai.

Sebagai bentuk sinergi, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menyerahkan bantuan tahap pertama bibit cabai sebanyak 14.000 batang kepada Pondok Pesantren Thohir Yasin dan Pondok Pesantren Nurul Islam di Mataram, NTB, Selasa.

Hadir dalam acara tersebut Anggota Komisi XI DPR RI Wartiah, Direktur Departemen Regional Bank Indonesia Naek Tigor Sinaga, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Heru Saptaji, dan Sekretaris Daerah NTB Lalu Gita Ariadi.

“Penyerahan simbolis bantuan bibit cabai untuk dua pondok pesantren itu adalah bagian dari Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) pertama,” kata Destry.

Bank Indonesia, kata dia, terus berkontribusi nyata dengan memberikan pemikiran dan solusi untuk membantu terwujudnya aktivitas pemberdayaan masyarakat yang dilakukan secara sistematis dan terencana melalui berbagai aktivitas pemberdayaan masyarakat dan kepedulian sosial untuk mendorong terwujudnya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Destry menambahkan aktivitas pemberdayaan masyarakat dan kepedulian sosial rutin dilaksanakan untuk mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk mewujudkan visi Bank Indonesia.

“Dengan semangat dedikasi untuk negeri, Bank Indonesia akan senantiasa hadir di setiap makna Indonesia, serta memberikan pengabdian terbaik guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera,” ujarnya.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB Heru Saptaji mengatakan pemberian bantuan bibit cabai kepada pondok pesantren merupakan salah satu strategi utama dalam pengembangan ekonomi di NTB, yang berorientasi pengendalian inflasi.

“Bank Indonesia mengembangkan klaster ketahanan pangan yang mencakup sembilan klaster sumber tekanan inflasi, yaitu klaster cabai rawit, bawang merah, bawang putih, telur ayam ras, dan sapi di sejumlah daerah sentra,” katanya.

Bank Indonesia, kata dia, juga melakukan pengembangan ekonomi berbasis syariah, di mana Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi NTB akan mendorong pemberdayaan ekonomi yang berbasis kemandirian ekonomi pesantren.

Pada 2022, lanjut Heru, terdapat delapan pesantren binaan yang bergerak di unit usaha peternakan, pengolahan produk turunan jahe, dan tambak udang vaname. (ant)

 

Source link

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Presiden Prabowo Targetkan Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 8%, Bank Dunia Berikan Proyeksi Optimis
OJK Tutup 16 BPR di 2024, Nasabah Diminta Tetap Tenang
Kacang Nepo: Produk Unggulan Desa Nepo yang Makin Mendunia
Kementerian BUMN Dukung Penuh Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
BRI Raih Penghargaan Internasional untuk Inovasi Digital, BRIAPI Jadi Sorotan
Agen BRILink di Bengkulu Permudah Akses Layanan Perbankan bagi Warga Desa
Pemerintah Desa Kauman Salurkan BLT Desa Oktober 2024 kepada 19 KPM
Muhammadiyah Gresik Berencana Alihkan Dana dari BSI ke 4 Bank Syariah Lainnya

Berita Terkait

Sunday, 22 December 2024 - 22:24 WIB

Presiden Prabowo Targetkan Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 8%, Bank Dunia Berikan Proyeksi Optimis

Sunday, 8 December 2024 - 00:42 WIB

OJK Tutup 16 BPR di 2024, Nasabah Diminta Tetap Tenang

Tuesday, 26 November 2024 - 19:23 WIB

Kacang Nepo: Produk Unggulan Desa Nepo yang Makin Mendunia

Saturday, 23 November 2024 - 11:34 WIB

Kementerian BUMN Dukung Penuh Pelindungan Pekerja Migran Indonesia

Thursday, 21 November 2024 - 17:22 WIB

BRI Raih Penghargaan Internasional untuk Inovasi Digital, BRIAPI Jadi Sorotan

Berita Terbaru