Perbuatan Yang Dicintai Allah Dan Manusia: Catatan Pertemuan Kelima Lailatul Kopdar #2 MWCNU Bungah Gresik

- Redaktur

Monday, 18 March 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BUNGAH | NUGres – Kandungan hadits perbuatan yang dicintai Allah dan manusia menjadi pembahasan utama pada Lailatul Kopdar 1445 Hijriah di pertemuan Kelima yang diselenggarakan di Kantor MWCNU Bungah, Ahad (17/3/2024).

Kajian tersebut dihadiri sekira 60 nahdliyin yang dengan khidmat mendengarkan pembahasan hadits ke-31 kitab Arbain Nawawi. Diantaranya, perwakilan Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Sidokumpul dan Kisik, CBP, Fatayat NU Kalitebon dan Mojopurowetan, serta GP Ansor dari Mojopurowetan dan Sidokumpul.

Hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abul Abbas Sahl bin Sa’ad Sā’idi dibacakan oleh Ustadz Ahmad Muhaimin selaku Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Bungah. Sahabat tersebut bercerita, terdapat seorang pria yang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Tunjukkan kepada Saya perbuatan apa, ketika saya amalkan Saya dicintai oleh Allah dan manusia”.

Seketika Rasulullah menjawab, “Berzuhudlah kamu dari dunia maka kamu akan dicintai Allah, dan zuhudlah kamu dari apa yang ada pada diri manusia (nafsu) maka kamu akan di cintai oleh manusia.”

Ustadz Ahmad Muhaimin memantik, ”apa sih zuhud itu?, apakah orang yang tidak menginkan harta benda?, atau orang yang anti kemapanan seperti anak punk, misalnya?”.

Di dalam sebuah syarah mengatakan bahwa zuhud adalah meninggalkan apa yang tidak dibutuhkan di dunia. Dirujukan lainnya yang dikarang oleh Abuya Maliki Al-Hasani disebutkan zuhud yaitu mengeluarkan kecintaan dunia dari hati.

Imam Ghozali mendefinisikan tanda-tanda orang zuhud itu ada tiga, yaitu:

  1. Tidak adanya rasa senang saat mendapatkan dunia, dan tidak merasa sedih ketika kehilangan dunia.
  2. Ketika dipuji tidak menjadikannya bangga, dan jika dihina tidak menjadikannya kesal.
  3. Merasakan nikmatnya ibadah.

Ustadz Muhaimin menambahkan bahwa Ramadan adalah salah satu cara untuk melatih menjadi zuhud. Lain itu, ia mengatakan terdapat nilai dalam Ahlussunnah wal jamaah an-Nahdliyah terdapat tawassuth yang berarti harus ada keseimbangan antara perbuatan manusia dan takdir Allah Swt.

“Orang yang zuhud menjadikan ibadahnya menjadi sebuah kebutuhan bukan sekedar mejalankan perintah Tuhannya,” kata Ustadz Muhaimin.

“Marilah mencintai dan dicintai, tidak bertepuk sebelah tangan.” demikian quotes pamungkas dari Ustadz Muhaimin sebelum mengakhiri hadits ke-31 Arbain Nawawi pada Lailatul Kopdar #2 MWCNU Bungah.

Penulis: Ahmad Fajrul Haq
Editor: Maghfur Munif

sumber berita ini dari nugres.or.id

Source link

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Ini Cara Dapat Diskon 50% Paket Data Ramadan-Lebaran 2025 dari Komdigi dan Operator Seluler
Petrokimia Gresik dan Satgas BUMN Kirim Bantuan Pascabanjir di Malang
Youth Economic Summit 2024 Bahas Transformasi Digital dan Ekonomi Hijau
SMSI Gresik Gelar Creative People Hunt untuk Kembangkan Kompetensi Siswa SMK
Inovasi dan Kolaborasi: Media Gathering PT Cargill Indonesia Dorong Jurnalisme Data
Launching Food Court Desa Cagak Agung Starting Desa Berdaya
Kejari Gresik Usut Dugaan Korupsi Dana CSR PT. Smelting di Desa Roomo
PIKA PI-PG Bantu Fasilitas Pendidikan Di Gresik

Berita Terkait

Saturday, 22 March 2025 - 17:02 WIB

Ini Cara Dapat Diskon 50% Paket Data Ramadan-Lebaran 2025 dari Komdigi dan Operator Seluler

Monday, 9 December 2024 - 22:37 WIB

Petrokimia Gresik dan Satgas BUMN Kirim Bantuan Pascabanjir di Malang

Monday, 25 November 2024 - 00:53 WIB

Youth Economic Summit 2024 Bahas Transformasi Digital dan Ekonomi Hijau

Wednesday, 20 November 2024 - 06:25 WIB

SMSI Gresik Gelar Creative People Hunt untuk Kembangkan Kompetensi Siswa SMK

Friday, 1 November 2024 - 13:07 WIB

Inovasi dan Kolaborasi: Media Gathering PT Cargill Indonesia Dorong Jurnalisme Data

Berita Terbaru