Pemerintah Desa Pengalangan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, berhasil mengubah lahan gersang menjadi destinasi wisata petik buah. Diharapkan kebun buah ini dapat meningkatkan pendapatan asli desa (PAD) dan memperkuat ketahanan pangan di wilayah tersebut.
Kepala Desa Pengalangan, Ahyar Abdul Mutholib, menjelaskan bahwa pengembangan wisata Petik Buah dilakukan di lahan Tanah Kas Desa (TKD) seluas sekitar 3 hektar. Lahan ini sebelumnya hanya menjadi lahan gersang yang menunggu musim hujan.
“Dengan melibatkan BPD dan perangkat Desa, akhirnya disepakati untuk mengembangkan TKD menjadi agrowisata petik buah,” ujar Ahyar Abdul Mutholib pada Kamis (1/8/2024).
Berbagai jenis tanaman produktif ditanam di lahan TKD, termasuk buah blimbing madu, jeruk lemon, mangga, alpukat, pepaya, kelengkeng, jambu kristal, anggur, dan pisang. Penanaman bibit buah-buahan ini dimulai sejak tahun 2021, dan kini buahnya dapat dipetik sepanjang tahun tanpa memperhatikan musim.
Perusahaan, termasuk bantuan bibit buah produktif dan bangunan greenhouse dari Petrokimia Gresik, turut berkontribusi dalam hasil tanaman buah tersebut.
“Kami sangat berterima kasih kepada PT Petrokimia Gresik yang mendukung program desa mandiri dengan bantuan bibit dan greenhouse,” tambahnya.
Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Pengalangan Sejahtera juga mempekerjakan 5 orang petani dari warga setempat untuk mengelola lahan TKD seluas 3 hektar. Hal ini bertujuan untuk melibatkan masyarakat dalam bekerja dan meningkatkan ketahanan pangan sesuai amanat Undang-undang tentang ketahanan pangan.
Dekat dengan Kota Surabaya, lahan ini dapat dikembangkan sebagai wisata petik buah, sehingga anak-anak dapat diajak langsung ke kebun untuk belajar.
“Seperti di Petrokimia Gresik Agrifood Expo yang diadakan setiap tahun di kebun percobaan. Kami juga ikut serta dalam ekspo tersebut, sehingga wisata petik buah ini dapat menjadi lahan pendidikan bagi anak-anak,” tuturnya.