Ambisi Prabowo untuk Pertumbuhan Ekonomi 8%
Presiden RI Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 8% pada akhir masa pemerintahannya. Target ini dicanangkan secara bertahap, mulai dari 5,7% di 2025 hingga 8% di 2029. Meski ambisius, rencana ini memicu pro dan kontra, terutama di kalangan pelaku ekonomi.
Dalam Rapat Koordinasi Nasional 2024 di Jakarta, Rabu (11/12/2024), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Presiden meminta kabinetnya memenuhi target tersebut. “Kita ketahui Bapak Presiden mematok angka tinggi, yaitu pertumbuhan 8% yang diminta untuk dicapai di tahun 2027 atau 2028,” ujar Airlangga.
Proyeksi Bank Dunia dan Strategi Pertumbuhan Ekonomi
Bank Dunia melalui laporan bertajuk Funding Vision 2045 memberikan dua skenario proyeksi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%.
Skenario GovPlanFR: Fokus pada stimulus permintaan agregat melalui investasi dan belanja pemerintah.
Skenario GovPlanFRTFP: Kombinasi stimulus permintaan dan reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas.
Bank Dunia menyarankan pemerintah untuk mengintegrasikan investasi sektor swasta dan Penanaman Modal Asing (PMA) di sektor prioritas, seperti manufaktur, agrobisnis, dan konstruksi. Realisasi PMA terus meningkat sejak 2020, dengan capaian Rp744 triliun pada 2023, naik 13,69% dibandingkan 2022.
Tantangan Inflasi dan Risiko Overheating
Meskipun skenario Bank Dunia menunjukkan peluang pertumbuhan, risiko overheating ekonomi tetap ada. Dalam skenario GovPlanFR, inflasi dapat mencapai 9%, sedangkan skenario GovPlanFRTFP memproyeksikan inflasi lebih terkendali di angka 5,6%.
“Reformasi struktural sangat penting untuk memastikan bahwa stimulus permintaan tidak memicu inflasi tinggi,” tulis Bank Dunia dalam laporannya.
Pendekatan Pemerintah untuk Stabilitas Makro ekonomi
Untuk membiayai program prioritas, pemerintah berencana meningkatkan pendapatan pajak menjadi 16% dari PDB pada 2030. Strategi ini diharapkan menjaga defisit fiskal tetap di bawah batas aman 3%.
Dengan reformasi yang meningkatkan produktivitas, pemerintah dapat memitigasi risiko inflasi sambil mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Ambisi Presiden Prabowo Subianto untuk membawa pertumbuhan ekonomi Indonesia ke angka 8% menjadi tantangan besar, tetapi peluangnya tetap terbuka dengan pendekatan yang tepat. Reformasi struktural dan investasi strategis menjadi kunci utama untuk mewujudkan visi ini tanpa mengorbankan stabilitas ekonomi jangka panjang.
Portal berita bisnisgresik.com akan terus memantau perkembangan terkait target ambisius ini, memastikan informasi yang relevan dan terkini sampai ke pembaca.
Penulis : Tiko
Editor : Akhmad Sutikhon
Sumber Berita : CNBC