Pasaar Digital (PaDi) UMKM pada 2022 sampai Agustus saja sudah mencapai Rp 24,5 triliun dengan transaksi sebanyak 217 ribu.
Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting mengatakan keberhasilan PaDi Expo tak lepas dari dukungan banyak pihak, termasuk Kementerian Koperasi dan UKM. Loto menilai hal ini berdampak langsung pada peningkatan belanja BUMN pada UMKM yang tercatat di PaDi UMKM.
“Pada 2020 itu nilai transaksi sebesar Rp 11,7 triliun dengan 92 ribu transaksi, naik menjadi 263 ribu transaksi dengan nilai mencapai Rp 21,9 triliun pada 2021. Untuk 2022, sampai Agustus saja sudah mencapai Rp 24,5 triliun dengan transaksi sebanyak 217 ribu,” kata Loto di Jakarta.
Sementar itu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Pasar Digital (PaDi) UMKM merupakan komitmen BUMN dalam mendukung kemajuan UMKM. Erick ingin PaDi UMKM menjadi sebuah ekosistem yang mengintegrasikan kebutuhan BUMN dengan produk UMKM.
“64,5 juta UMKM, 97 persen lapangan pekerjaan oleh UMKM. Kita harus punya kepedulian membangun sebuah ekosistem kebersamaan. Tadi saya bilang, saya tidak percaya ekonomi Indonesia dibangun berdasarkan oligarki atau kapitalis,” ujar Erick dalam acara PaDi Expo 2022 di Sarinah, Jakarta, Rabu (28/9).
PaDi Expo terus menunjukan perkembangan yang signifikan, baik dari sisi keterlibatan UMKM maupun BUMN. Loto menyampaikan PaDi Expo pertama pada 2020 hanya diikuti sembilan BUMN dan 244 UMKM.
Erick menilai fondasi Indonesia ialah ekonomi kerakyatan. Untuk itu, Erick sejak awal meminta para direksi BUMN membentuk sebuah ekosistem dalam menyerap produk UMKM.
Erick mengatakan BUMN memiliki komitmen dalam memberikan pembiayaan, pendampingan, dan juga bertindak sebagai offtaker untuk membeli produksi UMKM.
“PaDi UMKM ini bagian ekosistem yang bisa memajukan dan menjaga ekonomi kerakyatan, karena tadi mereka (pelaku UMKM) bekerja pakai hati, kita pun harus menjadi bagian yang melayani juga memakai hati, bukan sekedar karena penugasan,” ucap Erick. (republika/tik)