Menghadapi tantangan era 4,0 semakin meningkat, Kementan terus meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak. Melalui proyek Link and Match SMK In Indonesia [LMSINDO] yang merupakan hasil kerjasama dengan Maastricht School of Management (MSM) Belanda, Polbangtan Bogor, Universitas Nusa Cendana [Undana] Kementan menggelar kegiatan pelatihan bertema ‘E-learning Training’.
Pelatihan ini merupakan hasil identifikasi kebutuhan guru–guru SMK yang dilakukan oleh Sekolah Vokasi (SV) IPB selaku trainer dalam pelatihan ini. Tujuannya adalah untuk menghadirkan pembelajaran yang interaktif dan berkualitas bagi siswa–siswa SMK di Nusa Tenggara Timur di Hotel Aston Kupang (28/09).
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo meyakini kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.
“Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional. Regenerasi petani merupakan harga mati yang harus segera kita realisasikan bersama,” tegas Mentan SYL.
Mengingat pentingnya sektor pertanian. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyerukan semua pihak untuk aktif mengembangkan pertanian berbasis teknologi atau smart farming.
Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor, Detia Tri Yunandar saat membuka pelatihan menyampaikan bahwa pembelajaran interaktif merupakan jawaban dari tantangan zaman yang semakin bertumpu pada Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Oleh karena itu, setiap pendidik harus selalu update dengan perkembangan zaman.
Hadir pula secara daring antara lain Wakil Direktur II, Local Coordinator of LMSINDO Project, dan Kepala SMK PP N Kupang. Hadir secara luring perwakilan dari SV – IPB adalah Antonya Rumondang Sinaga dan Yuni Resti.
Ketua Panitia, Annisa Nur, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan hasil tindak lanjut pelatihan Teacher Training yang telah digelar sebelumnya. Lewat rangkaian pelatihan yang diberikan selama LMSINDO Project ini harapannya guru – guru SMK di Nusa Tenggara Timur dapat menggali manfaat secara optimal.
Materi-materi yang diberikan dalam pelatihan ini sangat mendukung untuk pengembangan pendidikan interaktif seperti misalnya optimalisasi penggunaan Microsoft PowerPoint, pengenalan Padlet, pemanfaatan Google Jamboard, membuat presentasi lewat Canva, dan belajar melakukan video editing lewat aplikasi Kinemaster.
Pelatihan digelar secara hybrid. Ibnu Munzir yang merupakan peserta daring dari SMK PP Kupang menyatakan bahwa sebagai seorang guru, perlu ada inovasi dan kreativitas agar pembelajaran dapat menarik.
Pelatihan ini memberikan pengalaman baru baginya. Waktu pelatihan dirasa terlalu singkat sehingga beliau berharap di masa yang akan datang ada pelatihan lain yang serupa.